1. Sholat Malam : Jalan Menuju Kedekatan dengan Allah
Sholat malam adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah ï·º bersabda :
"Hendaklah kalian melaksanakan sholat malam, karena ia adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari dosa, menghapus kesalahan, dan mengusir penyakit dari tubuh." (HR. Tirmidzi No. 3549)
Dalam hadits ini, Rasulullah ï·º menegaskan bahwa sholat malam memiliki manfaat yang luar biasa, tidak hanya dalam aspek spiritual, tetapi juga dalam menjaga kesehatan dan kebersihan jiwa. Orang yang terbiasa bangun di sepertiga malam terakhir untuk beribadah akan merasakan ketenangan batin dan mendapatkan kedekatan yang lebih dalam dengan Allah.
2. Mengapa Ujian Semakin Berat?
Sering kali kita mendengar kisah orang-orang yang semakin mendekat kepada Allah, semakin banyak pula rintangan yang mereka hadapi. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-Qur’an : "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji?" (QS. Al-Ankabut: 2)
Ujian adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Semakin kuat keimanan seseorang, semakin besar pula ujian yang diberikan agar ia naik ke tingkat yang lebih tinggi dalam keimanan dan ketakwaan. Rasulullah ï·º bersabda : "Manusia yang paling berat ujiannya adalah para nabi, kemudian orang-orang yang paling shalih setelah mereka, lalu yang lebih baik setelahnya. Seseorang diuji sesuai dengan kadar agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya semakin berat, dan jika agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kadar imannya." (HR. Tirmidzi No. 2398)
Hadits ini menunjukkan bahwa ujian merupakan tanda bahwa Allah sedang menaikkan derajat seseorang. Oleh karena itu, jangan heran jika semakin istiqomah kita dalam beribadah, semakin banyak cobaan yang datang.
3. Kisah Sahabat Nabi : Ujian dalam Keistiqomahan
Kisah para sahabat Nabi ï·º menjadi bukti nyata bahwa istiqomah dalam ibadah sering kali disertai dengan ujian berat. Salah satu sahabat yang mengalami hal ini adalah Bilal bin Rabah radhiyallahu 'anhu. Sejak masuk Islam, Bilal menghadapi siksaan berat dari majikannya, Umayyah bin Khalaf, hanya karena ia tetap teguh dalam keimanannya.
Bilal tetap istiqomah dalam menjalankan ibadah dan mempertahankan tauhid meskipun tubuhnya disiksa dengan panasnya pasir di tengah gurun. Ia hanya mengucapkan "Ahad, Ahad" (Allah Maha Esa) sebagai bukti keteguhannya. Allah akhirnya memberikan jalan keluar dengan memerdekakannya melalui Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa ujian yang datang bukanlah tanda bahwa Allah tidak menyayangi kita, tetapi justru bukti bahwa Allah sedang mengangkat derajat kita.
4. Bagaimana Menyikapi Ujian ?
Ketika seseorang mulai istiqomah dalam ibadah, terutama sholat malam, dan mengalami banyak cobaan, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan :
- Tetap bersabar dan bertawakal. Allah tidak akan memberikan ujian di luar kemampuan hamba-Nya.
- Perbanyak doa dan dzikir. Rasulullah ï·º mengajarkan doa kepada kita: "Ya Allah, aku mohon kepada-Mu keteguhan dalam urusan ini dan tekad yang kuat dalam kebenaran." (HR. Ahmad No. 17180)
- Cari lingkungan yang mendukung. Berteman dengan orang-orang shalih akan memperkuat keistiqomahan kita dalam beribadah.
- Yakin bahwa ujian adalah tanda cinta Allah. Rasulullah ï·º bersabda: "Sesungguhnya Allah jika mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka." (HR. Tirmidzi No. 2396)
0 Comments